An economic forecaster is like a cross-eyed javelin thrower:they don't win many accuracy contests, but they keep the crowd's attention (Anonymous)
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang memang sudah
menetapkan bahwa setiap insan di dunia ini akan selalu dipenuhi oleh rasa cinta
dan kasih sayang. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad salallhualaihi wa salam, guru tauladan hingga akhir zaman.
Cerita cinta memang selalu ada dan mewarnai catatan
sejarah dari peradaban manusia. Karena cinta yang selalu mewarnai hidup inilah
yang mendorong penulis untuk menuliskan cerita tentang cinta yang penulis coba
padukan dengan ilmu ekonomi. Karena bagi penulis, cinta selalu akan unik jika
disandingkan dengan keputusan keputusan dari sudut pandang ilmu ekonomi.
Tak ada gading yang tak retak, dalam sebuah anonim barat
dikatakan bahwa ekonom yang meramal seperti pelempar lembing yang bermata
juling, mereka tidak dapat memenangkan banyak kompetisi akurasi dalam meramal,
namun mereka tetap mendapatkan perhatiaan yang luas. Harapannya, tulisan ini
diharapkan bisa menjadi bahan bacaan tambahan untuk para pembaca agar selalu
tersenyum dalam membaca tulisan ini. Semoga.
Karena Cinta Selalu Dalam Keseimbangan
Cinta akan selalu hadir dan mewarnai jiwa setiap insan
di bumi ini. Tanpa cinta apalah artinya kehidupan di dunia ini. Kisah Adam-Hawa,
Romeo-Juliet, Laila-Majnun, Rama-Shinta adalah beberapa contoh sebuah narasi
tentang cinta yang mengajarkan untuk saling memberi, mempercayai, dan
berkorban.
Siapapun berhak mengusahakannya, atau
menitipkannya, namun jangan pernah memaksakannya. Berusahalah, walau tidak ada
seorangpun yang bisa menjamin hasil akhirnya. Titipkanlah, walau seandainya
yang hadir bukan preferensi kita pada awalnya. Ya, cinta memang bisa datang
dari mana saja dan akan selalu hadir ke siapa saja.
Terkadang kita melihat
seseorang tanpa melakukan apa apa mendapatkan kekasih yang luar biasa, cakap
agamanya, santun tutur katanya, bijak sikapnya, menarik tampilannya. Begitulah cinta, ia bisa datang tiba tiba dan juga bisa tak
menghampiri jika kita tak menghendaki.
Terkadang juga kita menyaksikan seseorang yang begitu
gundah gulana karena cinta tak kunjung tiba, baginya dunia tak seindah pelangi,
yang ada dibenaknya hanya tanya tanya dan tanya: cinta tiba pukul berapa?
Entahlah.
Hanya ingin berkata, tenanglah dah berbahagialah. Karena
cinta itu equilibrium, seimbang
diwaktu dan tempatnya. Cinta
adalah keseimbangan selama masih ada penawaran (supply) dan permintaan (demand).
Supply & demand selalu ada
seiring dunia yang masih berputar. Cinta adalah keseimbangan di jangka panjang,
kecuali cinta ditolak untuk datang, namun yakinlah itupun tak akan lama,
setelah itu keseimbangan baru akan ada.
Jangan pernah paksakan cinta
seperti Adam Smith yang tak pernah memaksakan pasar. Cukup yakinkanlah diri
kita seperti keyakinan Adam Smith yang meyakini pasar akan selalu seimbang. Istilah
Schumpeter keseimbangan itu disebut ‘arus sirkuler’ dimana bagi setiap
penawaran telah menunggu suatu permintaan yang sama di suatu tempat, begitu
juga bagi setiap permintaan menunggu pula penawaran yang sama. Cinta pasti akan
seimbang pada waktu dan tempatnya, jangan pernah memaksakan cinta sesuai
kehendak diri karena cinta memang hadir bukan untuk dipaksakan.
Ya, kali ini percayalah
keseimbangan cinta seperti keyakinan Adam Smith yang menyakini pemikirannya
bahwa ada tangan-tangan tak tampak yang akan menyeimbangkan (invisible hand). Karena keyakinannya tentang
keseimbangan sama halnya dengan petunjuk Sang Pemilik Semesta Alam yang
terlukis pada ayat-ayat cinta-Nya tentang janji keseimbangan dan janji
berpasang-pasangan. “Dan langit telah
ditinggikan-Nya dan Dia cipatakan Keseimbangan.(QS Ar-Rahman 7)”.
Karena Cinta Harus Memiliki
“In a
competition of love we'll all share in the victory, no matter who comes first"
(Muhammad Ali)
Dalam cinta siapapun berhak untuk mencintai dan dicintai
orang lain. Cinta itu juga
dimiliki oleh siapapun, karena dalam cinta, tidak ada yang bisa melarang orang
lain untuk mencintai diri kita, dan kitapun tidak bisa dilarang untuk mencintai
orang lain. Singkatnya, cinta itu bisa diawali oleh imbuhan me- menjadi kata
kerja aktif: mencintai, boleh juga diawali oleh imbuhan di- sehingga menjadi
kata kerja pasif: dicintai.
Namun, mencintai dan dicintai
perlu dipahami hakikat dan kaidahnya. Pada hakikatnya cinta itu adalah milik
bersama, artinya tidak ada orang yang dapat melarang (non ekskludable) untuk mendapatkan dan merasakan cinta, walau untuk
mendapatkannya, persaingan (rivalry) yang
sempurna menjadi kaidahnya (rule of
thumbs). Karena cinta harus memiliki maka selayaknya kita berkompetisi
mendapatkannya, karena persaingan dan kompetisi adalah kaidah dan keyakinan
yang pasti.
Hakikat dan kaidah juga perlu dilandasi oleh aturan main
(rules of the game) yang menjadi
landasan persaingan dan kompetisi. Aturan itu adalah legal aspect. Semua persaingan dan kompetisi berhenti pada titik itu.
Legal aspect adalah ikatan kuat yang
berlandaskan. Maka siapapun yang benar benar mencintai dan ingin memiliki maka
ikatlah dia dengan ikatan yang kuat, dan sekuat-kuatnya ikatan adalah ikatan
diatas landasan ketakwaan dan keimanan.
Hanya dengan ikatan atas dasar
ketakwaan dan keimananlah persaingan itu akan dimenangkan. Hanya dengan ikatan
ketakwaan dan keimanan, cinta yang awalnya non
ekskludable menjadi ekskludable,
tidak dilarang menjadi sangatlah dilarang memiliki orang lain yang sudah dimiliki.
Karena cinta harus memiliki dan cinta terkadang tak rela untuk dibagi, ikatlah
dengan sekuat kuat ikatan, bukan dengan ikatan yang lemah dan tak beraturan.
Katanya, Kita Harus Selalu Istimewa
Dasar
analisis persaingan dalam ruang kesempurnaan adalah efisiensi. Kemudian,
perspektif sebuah persaingan itu sendiri adalah survival for the fittest: yang dapat menyesuaikan diri yang akan
mampu bertahan, sedangkan yang tidak dapat menyesuaikan dirinya maka akan
keluar dari persaingan. Menyesuaikan diri dengan keinginan pasar diartikan
menjadi lebih efisien, lebih inovatif, dan lebih kompetitif sehingga hanya
orang orang istimewa yang selalu bisa menyesuaikan dirinya.
Tak mudah rupanya menjadi
orang yang istimewa. Hanya ada segelintir yang begitu istimewa, namun ada
banyak sekali yang mengharapkannya. Orang-orang yang istimewa sangatlah
terbatas penawarannya, hingga sangatlah sulit dicari dan didapatkan dipasar
biasa. Orang-orang yang istimewa itu sangatlah diharapkan oleh banyak pembeli, sehingga
orang orang yang istimewa itu mahal. Mereka yang istimewa itu terbatas dan
mahal harganya.
Menjadi orang-orang yang istimewa adalah
sebuah pilihan. Tak mudah menjadi pribadi yang istimewa. Menjadi pribadi yang
istimewa perlu pembentukan modal kualitas diri. Bagi David Ricardo, pembentukan
modal bergantung pada dua hal: kemampuan dan keinginan menabung atau apa yang
disebut John Stuart Mill sebagai keinginan efektif dalam mengakumulasi modal. Dalam
cinta juga begitu. Orang yang istimewa adalah orang orang yang memiliki
keinginan dan kemampuan dalam membentuk modal kualitas dirinya. Naturalnya
setiap pribadi mampu menjadi orang yang istimewa, hanya saja yang membedakan
adalah keinginan dan usahanya menjadi yang teristimewa.
Katanya,
orang orang yang istimewa selalu berbeda penilaiannya. Namun sesungguhnya ada
yang paling istimewa diantara penilaian lainnya yakni karena agamanya.
Come and Go in Love Market
Cinta jangan pernah
dipaksakan, namun boleh diusahakan untuk mendapatkannya.Yakinlah siapapun
berhak mendapatkan apapun yang diinginkan karena kita memang tengah berada
dalam ruang kebebasan walau disaat yang sama juga berada dalam ruang
persaingan. Namun beruntung, persaingan itu adalah persaingan dalam
kesempurnaan, yang tidak ada barier
(hambatan), kapanpun bisa datang dan pergi. Yang ada dalam ruang kebebasan dan
persaingan sempurna ini hanyalah aturan-aturan main yang sudah ditetapkan namun
terkadang tidak disepakati dan seringkali disalahi.
Untuk mendapatkan keseimbangan
harus bermain di dalam pasar, tidak bermain tidak menang. Dalam pasar
persaingan sempurna, jika kita tak bersedia ikut bersaing di dalamnya maka ada
orang lain yang mendapatkannya. Vini, Vidi, Vici adalah proses panjang. Jangan berharap menang jika hanya berpredikat sebagai pendatang baru
(new entrant). New entrant hanya berpikir pada awalnya untuk bagaimana bertahan
dalam persaingan, just survive not more.
Melangkahlah dengan intuisi yang disertai keyakinan hati,
kumpulkanlah puing puing informasi, setelah itu berstrategi. Seperti Tsun Zue
yang mengatakan perlunya melihat diri sebelum berperang, seperti konstituen
cerdas yang berpikir sebelum memilih, layaknya seorang konsumen yang berusaha
memperbesar budgetnya dengan
memperkecil budget constraintnya
sebelum membeli, kita adalah mereka yang harusnya selalu melihat, berpikir dan
berusaha.
Melihat diri sendiri adalah mengukur tingkat kemampuan,
mengukur segala kapital yang dimiliki. Berpikir adalah proses terencana untuk
bagaimana mengorganisasikan kapital, menjalankan strategi, serta merencanakan
evaluasi perjalanan. Berusaha
adalah buah cerminan diri dan hasil dari proses berpikir.
Cinta memang jangan
dipaksakan, dan cinta boleh diusahakan, namun terkadang cinta cukup dengan
tidak mengatakan. Cukup katakan kepada Sang Pengatur Keseimbangan.
***
Sesulit-sulitnya memenangkan persaingan sehingga
mendapatkan apa yang diinginkan, masih jauh lebih sulit menentukan pada market yang seperti apa kita akan
bermain? Market yang begitu luas tak mungkin untuk menjangkau semua. Jangan
berharap terlalu tinggi (don’t set too
high). Berharaplah di pasar dengan harapan yang dapat dicapai (achievable) dan juga bisa dilakukan
untuk mendapatkannya (doable).
Sekiranya menentukan pilihan pasar adalah langkah awal
sebuah persaingan. Sekiranya pasarnya adalah pasar mewah, tak cukup kiranya
untuk tampil apa adanya bahkan tak membawa apa apa. Mentauladani pembeli yang
tahu akan daya beli adalah sebuah pelajaran berharga. Belajar juga dari seorang penjual yang
menganalisasi semua biaya sebelum berproduksi dan berusaha. Perlu tahu, sebelum melangkah lebih jauh.
Selanjutnya adalah
berstrategi. silakan pilih yang tersedia sesuai analisa akan daya beli dan analisa
biaya. Dalam pasar semuanya serba tidak pasti. seolah olah positif padahal
negatif, seolah-olah negatif padahal respon pasar positif. Untuk bersaing dalam
ketidakpastian, mendeferensiasikan salahsatu strateginya. seperti investasi
yang berisiko, maka don't put your eggs
in one basket adalah sebuah pilihan. Seperti ajaran
sesat, namun inilah kenyataan dan inilah kecenderungan. namun memang ini tak
ada dalam aturan yang sudah ditetapkan.
Seperti pembeli yang berganti pasar karena menyusaikan
daya beli atau penjual yang membanting harga, kata Michael Porter strategi ini
dalam industri adalah cost leadership
strategy. Sebaik-baiknya strategi adalah strategi spesialisasi. Speasialisasi
seperti yang ada dalam aturan. Spesialisasi yang selalu dikatakan para ilmuan
seperti Ibnu Khaldun dan Adam Smith. Speasialisasi lebih tepatnya focus strategy juga merupakan sebuah
pilihan.
Satu lagi, benchmark
for best practices. Jika
strategi tak tersedia, maka bisa mencontoh strategi rival kita dalam bersaing. Ketika
rivalpun enggan berbagi informasi, maka belajarlah dari pengalaman orang lain
yang sudah berhasil memenangkan persaingan.
Strategi apapun, siapapun yang
mengusahakannya, cinta tak akan pernah berubah. Cinta
tetap unpredictable. Cinta sulit diprediksi, sama
sulitnya memprediksi perekonomian masa mendatang bagi para ekonom.
***
Adakalanya kita harus pergi dan keluar dari persaingan pasar. Kita ibarat gamer yang berharap winning the game pada akhirnya, namun kita juga ibarat pebisnis
yang berhitung untung dan rugi dalam setiap perputaran bisnisnya. Adakalanya
kita keluar dari pasar, entah untuk sementara bahkan untuk selamanya.
Layaknya seperti pebisnis yang
pergi sementara karena respon pasar negatif dan akan kembali setelah pasar
kembali ke trend positif. Pergi sementara bagi pebisnis adalah ketika apa yang
dia dapatkan lebih kecil dari seluruh biaya yang terpengaruh dari apa yang
pebisnis tawarkan ke pasar (biaya variabel), harga yang pebisnis jual dipasar
lebih kecil dari rata rata biaya variabel yang telah dikeluarkannya, seandainya
jika tidak salah inilah rumusannya: TR<VC, P<AVC.
Bagi pebisnis keluar selamanya
juga sebuah pilihan. Pilihan ketika pasar tidak merespon dan ketika pasar
ber-trend negatif. Keluar selamanya adalah posisi dimana ketika keuntungan yang
didapatkan tidak lebih besar dari seluruh biaya yang telah dikorbankan dan
harga barang yang ditawarkan pebisnis lebih kecil dari total biaya tetap yang
telah dikeluarkan. keluar selamanya, TR<TC, P<ATC. Rumit sekali
tampaknya, namun inilah semua pertanda bagi kita memang adakalanya kita harus
keluar dari pasar, sekalipun pasar itu pasar persaingan sempurna. Bagi pebisnis,
buat apa berbisnis jika hanya rugi yang didapatkan.
Terkadang gamer
harus realistis, jangan berkorban untuk sesuatu yang tidak memberikan harapan.
Ya, begitulah pelajaran dari tulisan ini: Setiap orang bebas datang dan keluar,
tergantung seberapa besar keuntungan yang dihasilkan dan kerugian yang
didapatkan dan walau sesungguhnya person
come and go, but Allah still forever.
Menganalisa apa yang akan terjadi pada akhirnya jauh lebih baik
ketimbang bersaing tanpa analisa, walau dengan analisa terkadang tak sesuai
pada hasil akhirnya. Analisa pada sebuah persaingan kesempurnaan adalah upaya
memanfaatkan setiap peluang dan mengidentifikasikan cara mendapatkan keuntungan
pada jangka yang relatif panjang.
Analisa menjadi bagian penting dalam
sebuah persaingan yang akan dilakukan. Tujuannya sederhana, yakni berusaha meramalkan
perilaku para pesaing baik lama ataupun baru yang akan masuk kedalam pasar
persaingan ini.
No comments:
Post a Comment