Thursday 1 November 2012

Apa Kabar Andi Mallarangeng?


Kita hampir tidak mendapatkan jawaban apa yang bisa dibanggakan dari ke-Indonesia-an kita? Kebanggaan yang bisa membuat kita terharu biru yang disana ada senyuman bersamaan dengan tangisan. Lalu apa yang bisa kita banggakan ketika media mulai dari media massa online, surat kabar, radio hingga televisi semua sama, bad news is a good news. Kerusuhan, korupsi, penistaan agama, bunuh diri, penculikan, pemerasan, kemiskinan dan pengangguran begitu sering menghiasi pemberitaan media kita pada hari ini selama 24 jam. Tidak salah memang, karena itulah media, disamping sebagai alat kontrol juga sebagai ajang bisnis, bisnis uang atau politik. Secara sadar ataupun tidak ternyata kita juga termasuk konsumen yang mengkonsumsi itu. 


Namun akhirnya kita masih bisa mendapatkan jawaban itu. Jawaban atas kebanggaan dari ke-Indonesiaan-an kita. Kebanggaan itu bukan hanya dari jumlah pulau kita yang menyusut dari 17ribu pulau menjadi 13.487 pulau, bukan pula dari banyaknya suku bahasa dan budaya di Indonesia yang seringkali terjadi perang antar suku, hilangnya kebanggan berbahasa dan budaya yang diambil oleh dunia lain, bukan pula dari jumlah TKI yang meningkat berbanding lurus dengan jumlah TKI yang disiksa diluar sana, bukan pula dari pemberantasan korupsi yang meningkat dari hari kehari, kebanggan utama adalah ketika kita tersenyum dan menangis secara bersamaan. Kebanggan itu ada ketika putra-putri bangsa ini bersaing dalam sebuah ajang olahraga untuk memperebutkan posisi yang terbaik. Terbayangkan? 


Dalam sebuah ajang, ketika bendera merah putih berkibar dan Indonesia raya berkumandang dengan garuda di dada, ketika semua orang Indonesia tersenyum dan menangis pada waktu bersamaan, itulah sebuah kebanggaan utama bukan? Anak-anak muda kita sebenarnya bisa bersaing di dunia internasional, banyak juga yang juara olimpiade science, meraih emas, perak atau perunggu. Itu olimpiade science, bagaimana dengan olahraga. Namun apakabarnya olahraga kita kali ini? Apa kabar Pak Andi Mallarangeng? 


Mesin pencari google pun sangat sulit mencari dan mendapatkan kebanggan atas prestasi Menteri Olahraga kita. Saya tidak berbohong. Silakan saja ketik Andi Mallarangeng dan kita buktikan sendiri. Lalu apa yang bisa dibanggakan dari Menegpora saat ini? Hambalangkah, dimana ada peningkatan anggaran tanda bintang Hambalang zaman Adhyaksa Dault dari 125 miliar menjadi 1,175 triliun yang menurut Bapak, Bapak tidak tahu ada penambahan itu dan tidak tahu ada PP Nomor 60 tahun 2008 yang mengatakan anggaran di atas 50 miliar seharusnya tidak hanya diketahui oleh sekretaris kementerian? Ataukah kebanggan atas 1 perak dan 1 perunggu di olimpiade London 2012 setelah sebelumnya sejak 1992 kita selalu mendapatkan tradisi emas? Atau pagu anggaran hingga 1,75 triliun namun penyerapannya rendah di semester 1 tahun 2012 ini bukan menurut saya tapi menurut Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) dan UKP4 bentukan SBY? 


Ataukah juara umum Sea Games 2011, bolehlah dibanggakan, namun dibalik itu media bercerita bahwa ada penunjukan langsung 1,2 triliun Sea Games 2011 kah, bukan menurut saya tapi menurut salahsatu fraksi di DPR, juga menurut Adhyaksa berkata di Indonesia Lawyers Club (6 November 2012) bahwa Palembang bukan venue yang disiapkan untuk perhelatan Sea Games 2011 melainkan Jateng atau Jabar titik awal Wisma Atlit disini, dan utang tiga venue SEA Games yang lalu, akuatik, atletik dan menembak sebesar Rp 324,9 Miliar yang pernah direncanakan dibayar dengan APBD cadangan tahun 2012 Sumsel? 


Ataukah Bapak membanggakan PON Riau dan kata-kata "Kalau gol ya gol!" itu sangat terkenal di seluruh pecinta futsal dan sepakbola Indonesia? Atau benarkah berita kalau seorang Andi Mallarangeng mendukung Malaysia di AFF 2012 mendatang karena belum mengucurkan dana Timnas kita? Atau benarkah kabar bahwa dana PSSI belum dicairkan karena hasutan orang-orang yang katanya penyelamat, Pak Andi, mana ada istilah penyelamat namun mereka tidak mengizinkan pemainnya membela Indonesia, apakah ini yang namanya penyelamat? 


BPK sudah memberikan audit investigatifnya. Kira-kira kapan ya KPK memanggil Bapak, setidaknya hanya sekedar ngopi-ngopi? Kalau, Pak SBY kapan ya memanggil Bapak lagi, mau mencopot atau mempertahankan itu hak prerogratif SBY kan ya? Lalu kapan itu yang namanya Prof. Kuntoro Mangkusubroto yang sempat heboh diawal-awal dulu memberikan rapor merah dan berkuasa di UKP4 memberikan rapor merah untuk Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga? 


Tapi sebelum itu semua, mumpung masih ada waktu dan mumpung masih dalam suasana sumpah pemuda 28 Oktober dan akan menyambut hari pahlawan 10 November. Mohon kami dikasih pencerahan atas banyak tanda tanya di atas oleh siapapun pendukung Menegpora bahwasannya Menegpora memiliki kebanggaan atas hasil kinerjanya, karena media-media kita hari ini sudah tidak bisa lagi memberikan pemberitaan atas kebanggaan kinerja Menegpora selama ini. 


Salam dari kami rakyat biasa. 

No comments:

Post a Comment