Saturday 3 November 2012

This is Our Timnas


A: Skuad saat ini hanya mampu seri 2-2 lawan Laos dilaga perdana? 

Q: Bisa diingat, Sea Games 2009 kita kalah 2-0 dari Laos. Siapa skuad waktu itu? Mungkin Anda pernah mendengar Boas Salosa, Eghie Melgiansyah? 



A: Menang 1-0 atas Singapura hanya keberuntungan dan spekulasi tendangan Andik Vermansyah? 

Q: Bukan beruntung, tapi ini kerja keras. Kalo Anda bilang Timnas terbaik diisi dari ISL dan pemimpin Nurdin Halid cs yang berpengalaman, 14 tahun Timnas tidak pernah menang vs Singapura ditambah Timnas PSSI U-22 menang vs Singapura di Riau beberapa waktu penyisihan pra piala asia u-22 walau harus kalah dari Jepang dan Australia. 


A: Ada yang bilang AFF 2012 bukan dengan skuad terbaik dibanding AFF 2010? 

Q: Kalo Anda berkata Timnas terbaik AFF 2010 yang dilatih kakek2 Riedl dan diisi pemain terbaik dari ISL, ingat Final AFF 2010 di Bukit Jalil Timnas kalah 3-0 tanpa balas, kita disana hanya menang spanduk2 parpol, mulai dari SBY, Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa, Nurdin Halid dll yang terpasang di Bukit Jalil. 


A: Tapi dulu partai final, dan kita pernah membantai 5-0 Malaysia dipenyisihan grup? 

Q: Dulu juga kita pernah tidak lolos penyisihan grup AFF di tahun 2007. Siapa pelatihnya? Peter White. Siapa Ketum PSSInya? Nurdin Halid. 


A: Kalo Anda masih bilang Timnas sekarang timnas emprit, bukan The Real Garuda? 

Q: Maka The Real Garuda adalah terbaik tanpa gelar. Berapa tahun? Lama sekali pastinya.


A: Jika Anda bertanya bagaimana bisa Saffe Salle pemain ISL liga tidak diakui oleh FIFA AFC tidak dilarang bermain bersama Malaysia di AFF? 

Q: Maka tanyakan itu ke FAM Malaysia. 


A: Jika Anda bertanya kenapa beberapa pemain terbaik ISL seperti Firman Utina, Ahmad Bustomi, Patrick Wanggai dan lainnya tidak dipanggil ke timnas? 

Q: Mereka dipanggil oleh PSSI, melalui surat resmi dan media lainnya langsung ke klub dan pribadi. 35 pemain didaftarkan ke AFF, termasuk pemain ISL. 


A: Kenapa dulu ada surat melarang memanggil pemain ISL membela timnas oleh PSSI? 

Q: Yang melarang bukan PSSI. Ada surat FIFA yang melarang pemain breakaway league membela timnas, dibahas di kongres PSSI Palangkaraya untuk membolehkan ISL membela Timnas diteruskan ke FIFA AFC, ada hasil Joint Committe di Malaysia oleh PSSI dan KPSI untuk rekonsiliasi timnas, boleh memanggil pemain ISL. 


A: Apakah KPSI melarang pemainnya membela Timnas? 

Q: Ya. Jelas. Pra Piala Asia U-22 2012 di Riau. Piala AFF 2012. Contohnya. 


A: Bagaimana bisa pemain dilarang ke Timnas oleh KPSI? 

Q: Kuncinya lewat klub dibawah naungan KPSI. Klub yang selama ini menggaji pemain. Pemain bisa apa? Pemain terpenjara oleh managemen klub. Kalau klub sudah melarang, siapa yang menggaji pemain setelah timnas selesai. Strategi ampuh. Membenturkan ekonomi dan nasionalisme. 


A: Siapa contohnya? 

Q: Firman Utina, Patrick Wanggai, dan Ahmad Bustomi contohnya. 


A: Ada lagi? 

Q: Ada. Contoh nyata Syamsidar yang dikontrak Mitra Kukar (klub ISL). Dikontrak pas TC Timnas pra AFF. Syamsidar pergi dari TC ke Kukar, balik lagi ke TC karena ternyata tandatangan kontrak ditunda, pergi lagi dari TC sampai akhirnya Indonesia hanya punya 2 GK di AFF 2012, Wahyu Tri dan Endra Prasetya. Syamsidar bilang bisakah PSSI memberi jaminan hidup jika lepas dari Mitra Kukar dan bergabung ke Timnas? Tanyakan ke Mitra Kukar mengapa melarang pemain membela Timnas? 


A: Bukankah KPSI membolehkan pemainnya ke Timnas? 

Q: Ya ke Timnas TRG yang melawan "Australia all star". Namun tanpa pernah bertanding dengan negara lain dan tidak pernah turun di pertandingan FIFA AFC. Mungkin bertanding di piala VIVA. 


A: Akhirnya, KPSI membolehkan pemain membela Timnas di AFF bukan? 

Q: Ya, setelah TRG gagal tampil di AFF 2012, ditambah "bumbu" surat dari Kemenegpora dan desakan publik. 


A: Kenapa tidak membawa pemain-pemain ISL ke AFF 2012? 

Q: Dibawa, Bambang Pamungkas (Persija) dan Okto Maniani (Persiram Raja Ampat). 


A: Yang TRG, yang TC di Batu dan Brisbane kenapa tidak dibawa ke AFF? 

Q: Tidak mungkin. Nil Maizar punya hati dan ketegasan. Bagaimana mungkin membawa pemain baru bergabung lalu menyingkirkan pemain yang sudah lama berlatih ikut TC? 


A: Artinya Nil Maizar egois? 

Q: Bukan egois. Jika egois ia membawa semua pemain Semen Padang ke AFF 2012. Dia "kembalikan" beberapa pemain Timnas ke SP karena tadi SP mengancam menarik semua pemainnya di Timnas sebagai syarat ikut ISL. 


A: SP ikut ISL? 

Q: Ya, wacana pindah SP ke ISL sebelum AFF bergulir dengan syarat menarik pemain SP dari TC Timnas membuat konsentrasi terganggu. Bung Toto, pejabat SP waktu itu sudah jabat tangan dengan La Nyala sebagai tanda setuju SP ke ISL dengan syarat tersebut. 


A: Lalu? 

Q: Akhirnya, desakan suporter SP dan publik tidak berhasil menarik pemain SP di Timnas. Hanya beberapa yang kembali ke SP, Tibo contohnya. Bahkan hanya Elie Aiboy yang berani datang tepat waktu setelah break lebaran haji lalu. Lainnya? Galau. Namun, akhirnya SP tidak jadi ke ISL karena terungkap syarat menarik pemain SP di timnas mengemuka di publik. 


A: Dengan kegagalan ini haruskah Arifin Djohar direvolusi lalu diturunkan? 

Q: Pertanyaannya siapa yang akan menggantikan setelah itu? KPSI? 


A: Siapa itu KPSI? 

Q: Komite yang katanya penyelamat dengan tujuh butir manifesto yang diungkapkan Sekretaris Jenderal KPSI, Hinca Pandjaitan itu berbunyi: 


MANIFESTO KPSI: 

1. Mengajukan mosi tidak percaya akan kepemimpinan Djohar Arifin karena melanggar Statuta PSSI dan Kongres Bali II. 
2. Mencabut dukungan kepada Djohar Arifin dan membekukan kepemimpinannya­ serta membubarkan semua Anggota Exco yang masih aktif di PSSI dan mengangkat kembali anggota Exco yang dipecat oleh Djohar Arifin, yakni La Nyalla M Mattalitti, Erwin Dwi Budiman, Roberto Rouw dan Tony Apriliani. 
3. Melaporkan bahwa 2/3 anggota PSSI telah siapkan menjalankan Ekstra Ordinary Congress atau Kongres Luar Biasa (KLB). 
4. Tetap menolak sanksi apapun yang dijatuhkan oleh PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin. 
5. Tidak menghadiri dan menganggap tidak sah Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada 18 Maret 2012. 
6. Membawa masalah pembelotan KPSI ke Badan Arbritase Olahraga Internasional. 
7. ”Daripada menyerah dan melakukan rekonsiliasi lebih baik menerima sanksi FIFA, dengan alasan yang menerima sanksi bukan hanya klub pendukung KPSI namun juga seluruh anggota PSSI.” 



Inilah manifesto KPSI, manifesto yang tersebar dimedia-media. Namun, manifesto ke7 terutama ini dibantah oleh KPSI. Silakan boleh percaya atau tidak? 



A: KPSI: Djohar Arifin harus turun! 

Q: Kenapa KPSI tidak mau bersabar menunggu 2015 ketika masa jabatan Djohar berakhir? 


A: Ya, karena Djohar gagal? 

Q: Djohar baru 2 tahun. Semua kondisi tidak normal. 


A: Apa prestasi Djohar Arifin? 

Q: Tidak banyak memang. Dalam 2 tahun belum bisa membawa timnas senior juara. Namun selama memimpin, timnas U-17 sukses menjuarai HKFA International Youth Football Invitation Tournament di Hongkong, Skuad Timnas Indonesia U-15 baru saja mencatatkan prestasi gemilang dengan menyabet gelar juara Piala Pelajar Asia di Sisaket, Thailand dan tim fairplay se Asia dan juara Milan Junior Camp. Entah, ada kaitan dengan kerja-kerja PSSI atau tidak silakan dinilai sendiri. 


A: Siapa sebenarnya Djohar Arifin? 

Q: Djohar Arifin Husin adalah Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Sebelum terpilih menjadi Ketua umum PSSI ia menjabat sebagai Sekjen KONI, Pengurus Daerah PSSI Sumatera Utara, Staf ahli Menpora. Disamping itu DAH adalah mantan pemain sepakbola, wasit, pelatih lisensi s3 dan pengurus olahraga lokal, nasional dan internasional. 


A: Tetap saja Djohar Arifin minim prestasi dibandingkan Nurdin Halid? 

Q: Dari 2003 hingga 2010. NH hanya berhasil membawa Piala Kemerdekaan tahun 2008. Sayangnya, gelar juara ini ternoda karena lawan mereka di final, timnas Libya mogok bermain setelah sebelumnya dibabak pertama unggul 1-0 dan akhirnya timnas Indonesia pun dinobatkan menjadi juara dengan kemenangan WO 3-1. 


A: Apa prestasi lain PSSI? 

Q: Pertandingan-pertandingan persahabatan internasional Arifin Djohar jelas lebih banyak. Bertanding internasional hingga mengundang negara2 dan klub-klub internasional ke Indonesia yang jarang dilakukan pengurus sebelumnya. Timnas butuh jam terbang internasional. Caps 0 bisa jadi tambah 1,2,3 dst. Tidak seperti Barry Sihotang yang merendahkan pemain Timnas AFF ketika di acara Round Table di TV One katanya pemain kita caps 0. Justru regenerasi, pemain-pemain muda harus diorbitkan. Seperti Chealsea dan Arsenal di Inggris yang tidak banyak pemain 30tahun ke atas. 


A: Itu bukan prestasi! Djohar Arifin hanya membuat rusuh sepakbola nasional boneka Arifin Panigoro dan George Toisutta jadi perlu diwaspadai? 

Q: Dalam politik, yang perlu diwaspadai adalah orang-orang yang awalnya "teman" terbentuk dalam K-78 mendorong AP dan GT jadi ketum PSSI namun "gagal", dan ikut bersama-sama menurunkan Nurdin Halid, namun diakhir membuat komite penyelamat baru. 


A: Bukankah, kisruh bermula dari hadirnya LPI Januari 2010 yang dibuka pertandingan antara Persema vs Persis Solo di Manahan? 

Q: Change the game. Tanpa APBD dan sepakbola tanpa mafia. Istilah breakaway league lahir era LPI. Walau hanya separuh musim cukup membuat publik tersadar bahwa sepakbola Indonesia selama ini jauh dari keteladanan khususnya penggunaan APBD untuk sepakbola. 


A: Tetap saja, Arifin Panigoro berada dibelakang kisruh ini, dan Arifin Panigoro itu tidak cinta sepakbola? 

Q: Ingat Liga Medco ketika NH memimpin? Siapa sponsor utamanya? 


A: Kisruh tambah parah ketika PSSI kompetisi diikuti 24 klub? 

Q: PSSI membuat 24 klub adalah mengakomodir kepentingan semua pihak, termasuk standard lisensi dari AFC. Lucunya 4 exco yang akhirnya membersamai gerbong KPSI awalnya ikut dalam penentuan peserta liga. Namun setelah liga bergulir Persib vs Semen Padang, semua berkilah bahwa liga terlalu banyak dan melanggar kongres dan statuta Bali bahwa harusnya hanya 18 tim. Coba sekarang lihat ISL? Seandainya Semen Padang dan Persijap jadi ke ISL berapa jumlah peserta ISL musim mendatang? Apakah ISL akan melanggar kongres dan statuta Bali yg mereka sepakati sendiri? Padahal lebih dari 18 bukan musim mendatang? Tentu mereka punya 1001 alasan. Beruntung akhirnya 1 klub Semen Padang tidak jadi pindah karena syarat ISL terlalu berat yakni menarik semua pemain SP yang ada di Timnas menjelang AFF. 


Ceritanya lengkap dikutipkan dibawah ini: 

"Tokoh ideolog pertama KPSI adalah DR.Hinca Panjaitan yang menjadi kebanggaan Nurdin Halid dan pendukungnya yang paling setia dalam suka dan duka. NH pernah memanfaatkan disertasi Hinca yang intinya melegalkan APBD sebagai sarana memperkuat sepakbola Indonesia. Hal ini dikemukakannya pada saat rapat dengar pendapat dengan anggota Komisi 10 DPR RI tanggal 1 Maret 2011. Nurdin Halid “mengajari” anggota DPR dengan kuliah tentang perlunya intervensi dana dari pemerintah serta perlunya dana APBD bagi sepakbola karena merupakan kewajiban konstitusional negara. DR.Hinca seorang pendukung keran APBD bagi kelangsungan hidup klub-klub “professional”di daerah. 


Pada tanggal 21 September 2011 La Nyalla Mattaliti (LNM) sebagai salah satu anggota Exco PSSI mengusulkan dalam rapat Exco PSSI yang baru ditunjuk agar nama-nama Hinca Panjaitan, Djoko Driyono, dan Tigor Shalom Boboy sebagai tokoh-tokoh andalan Nurdin Halid agar dimasukkan ke dalam struktur kepengurusan PSSI baru yang dipimpin Prof.Djohar Arifin. Tujuannya disebutkan untuk memanfaatkan pengalaman pengurus lama di PSSI baru. Namun Prof.Djohar menolak nama-nama tersebut. Khususnya menyangkut Djoko Driyono yang telah ditawari mengurusi Liga PSSI namun menolaknya karena tidak ingin PT.Liga Indonesia diaudit keuangannya oleh KAP The Big Four, Delloite, sebagai syarat mengelola liga. 



Empat hari kemudian setelah pengusulan nama-nama tersebut ditolak, terjadilah deklarasi “Gerakan KLB PSSI”oleh La Nyalla sebagai cikal-bakal KPSI. La Nyalla menyebutkan alasannya merasa tak dilibatkan dalam rapat Exco PSSI tentang format kompetisi. Anehnya gerakan perjuangan pemberontakan KPSI ini dideklarasikan sesudah PSSI resmi mengumumkan struktur kepengurusan PSSI terbaru. 



Drg. Toni Apriliani adalah salah seorang Exco PSSI lainnya, yang pada tanggal 25 September 2011 masih setia pada PSSI dibawah Prof. Djohar dan malah sering menjadi juru bicara PSSI. Namun pada tanggal 29 September Toni berubah total,tepat setelah PSSI mengalihkan pengelola kompetisi dari PT. LI kepada PT. LPIS. Selanjutnya dua hari kemudian mantan Ketua pengpov PSSI Jawa Barat ini bergabung ke dalam barisan LNM. 



Sebelumnya selaku Wakil Ketua Komite Kompetisi PSSI Tony Apriliani mengungkapkan, jumlah peserta kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia musim 2011-2012 dari 18 klub akan bertambah menjadi 24 klub. Jumlah itu sudah mendapatkan restu dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). PSSI awalnya sempat menetapkan format kompetisi dua wilayah yang diikuti 36 klub. Namun, PSSI mengubah keputusannya. Format kompetisi menjadi satu wilayah diikuti 18 klub. Tidak berselang lama, PSSI kembali melakukan perubahan bahwa 24 klub akan mengikuti kompetisi kasta tertinggi pada musim depan. 



Tony menjelaskan, penambahan jumlah peserta kompetisi dilakukan sebagai antisipasi bila ada klub yang tidak lolos verifikasi. Pasalnya, Tony memprediksi akan ada tiga sampai empat klub yang tidak lolos dalam proses verifikasi. “Saya prediksi pasti drop karena skornya saya prediksi 40-50. Saya lupa, pokoknya klub dari timur. Mereka masih ingin melengkapi (syarat), tetapi dari hasil verifikasi terakhir di Hotel Sahid, saya prediksi ada tiga atau empat yang nilainya di bawah 50. Satu klub dari timur, Jawa Timur, barat dan utara. Kita gak mau sebutkan karena masih dalam proses. Ini supaya tidak membingungkan,” ucap Tony kepada wartawan di Kantor PSSI, Jumat (23/9/2011). 



Lagi pula, menurut Tony, tidak ada batasan jumlah klub peserta kompetisi. “Awalnya 18 klub. Adanya saat di Kongres PSSI di Bali. Setelah dikaji, kemudian dilihat, tidak ada batasan jumlah klub peserta kompetisi. Yang ada adalah suara di kongres atau voter. Menurut AFC, masih ada toleransi waktu kami kirimkan 36 klub itu. Mereka menyarankan bikin satu wilayah saja, tetapi ditoleransi sampai 24 klub. Itu pernyataan Direktur Kompetisi AFC. Makanya, kami memakai dasar guidance dari mereka juga,” beber Tony. 



“Makanya diberi ruang sesuai aturan FIFA dan AFC, yang menyarankan maksimal 24 klub. Waktu bertemu Direktur Kompetisi AFC di Kuala Lumpur, minimal peserta kompetisi 12 klub,” sambungnya. Keputusan mengubah jumlah perserta kompetisi menjadi 24 klub menuai kontroversi karena ada enam klub baru yang ditunjuk oleh PSSI dengan alasan berbeda. Keenam klub tersebut adalah Persema Malang, PSM Makassar, PSMS Medan, Bontang FC, Persibo Bojonegoro, dan Persebaya Surabaya. Keanggotaan Persibo dan Persema sempat dicabut oleh PSSI di era Nurdin Halid setelah mereka membelot ke Liga Primer Indonesia." Poinnya adalah perhatikan orang-orang yang bermanuver. Dari teman jadi musuh. 



A: Siapa yang lebih baik, ISL atau IPL? 

Q: Tergantung standard yang digunakan. Jika lamanya pengalaman jelas ISL lebih lama. Jika yang dipakai standar tunggakan gaji pemain, wasit dan defisit klub ISL tidak lebih baik dari IPL. Jika yang dipakai kisruh suporter jelas ISL lebih terberitakan. Jika yang digunakan jumlah suporter, maka ISL lebih banyak. Jika yang digunakan intensitas dan keterkenalan publik, jelas ISL, karena disiarkan melalui TV One dan AnTV setiap hari menyiarkan. Jadi, tergantung standard mana yang digunakan. 


A: Siapa yang lebih baik PSSI Djohar Arifin atau Nurdin Halid? 

Q: Jelas tergantung standard yang digunakan. Jika standard personal terkait hukum pidana. Djohar Arifin belum pernah terlibat pidana. Namun, jelas juga PSSI terus berbenah setiap harinya. Orang-orang yang tidak becus harus dibenahi. Termasuk orang-orang operator liga di PT.LPIS. 


A: Bagaimana dengan klub kloningan yang dibuat oleh PSSI? Jakarta FC dll? 

Q: Apakah Persebaya DU yang ikut PT LI KPSI bukan klub kloningan jika standardnya hanya basis suporter, Bonek penuh jika Persebaya 1927 yang tampil di IPL yang bertanding. Untuk kasus kloningan sebaiknya langkah hukum. Sampe tingkat keputusan kasasi dan incrach. 


A: Lalu kenapa tidak langkah hukum saja dalam menyelesaikan konflik dualisme ini? 

Q: Ya banyak yang menyarankan itu. 


A: Banyak pihak yang berharap sepakbola bersatu kembali? 

Q: Ya itu jauh lebih baik, FIFA AFC juga memberikan tenggat waktu hingga Januari 2013 ini melalui JC. Namun untuk penyatuan dalam waktu cepat akan sangat sulit, walau sekedar dibayangkan. 


A: Maksudnya? 

Q: KPSI di JC meminta Timnas dilatih oleh Alfread Riedl dan diisi pemain2 ISL. Padahal pembentukan Timnas adalah domain PSSI sesuai statuta. Deadlock. Jadilah KPSI terkenal dengan TRG, The Real Garuda namun tidak bisa bermain di AFF 2012. Begitu juga di Sea Games Myanmar mendatang 2013 dilatih oleh Rahmad Darmawan. KONI yang mendukung KPSI pun ikut-ikutan melanggar. UU SKN pasal 29 ayat 2 secara jelas menyatakan: ''pembinaan dan pengembangan olahraga profesional dilakukan induk organisasi cabang olahraga dan/atau organisasi olahraga profesional.'' 
Pasal 29 ayat 2 UU SKN, jelas senafas dengan ''independensi'' yang ditekankan dalam pasal 13 dan 17 Statuta FIFA. PSSI adalah induk organisasi sepakbola satu-satunya di Indonesia, sesuai ketentuan pasal 10 Statuta FIFA. Apalagi yang patut dikawatirkan. KONI menambah daftar panjang keberpihakan kepada KPSI di PON Riau dan sukses "memulangkan" semua perangkat pertandingan PSSI di cabor Sepakbola dan Futsal. 



A: Kemana Menegpora? 

Q: Menegpora tidak hanya mengurusi sepakbola saja pastinya. Dilarang ada intervensi terlalu jauh juga. Disamping itu, Menegpora kita juga sibuk mengurusi rapor merah walau belum pernah UKP4 Kuntoro Mangkusubroto memberikan rapor merah ke Menegpora kita. Aneh bin ajaib. 


A: Lalu kapan bersatunya? 

Q: Kita semua ingin bersatu tentunya. Namun, JC sendiri menghasilkan kesepakatan bahwa Liga di Indonesia bergabung pada 2014 paling lambat 2015. Kenapa harus menunggu 2014-2015? Pemilu. Politik praktis selalu mengincar basis suporter sebagai lumbung suara. 


A: Kalau begitu apa yang bisa dibanggakan dari sepakbola kita? 

Q: Tentu kisruh bukan hal yang patut dibanggakan. Tapi diluar itu, ada prestasi2 anak-anak bangsa di internasional melalui sepakbola, Rumah Cemara (rumah mantan pecandu narkoba dan penderita HIV AIDS) Juara 4 Homeless World Cup dan Klub Emsyik Papua yang juara di Singapura mengalahkan team terbaik Singapura NFL D2D, dan tim elite H2O FAA All Stars asuhan Fandi Achmad. Klub ini juga pernah menjadi runner up Danone Cup 2007. Ada lagi, persatuan seluruh elemen suporter menjadi merah putih tanpa membeda-bedakan klub, Viking Bonek The Jak Aremania La Mania Spartacks The Macz Man Slemania BCS dll bersatu mendukung Timnas di Malaysia tadi malam. Ini harus disyukuri. 


A: Apa yang harus dilakukan suporter? 

Q: Bacalah sedikit kisah Bill Shankly. mantan manager Liverpool tersukses 1959-1974 yang dibuatkan monumen oleh liverpuldian. Selama membesut "The Reds" dari 1959 hingga 1974, Shankly telah menghadiahi pendukung Liverpool 3 gelar Liga Inggris, 2 Piala FA, 3 Charity Shields, dan 1 Piala UEFA. 


Harap dicatat, bukan raihan gelar itu yang membuat pendukung Liverpool rela mendirikan monumen untuk mengenang Shankly. Pria yang meninggal pada 1981 tersebut dianggap sebagai peletak fondasi kebesaran Liverpool. 



Saat kali pertama ditunjuk menjadi pelatih Liverpool oleh TV Williams—Presiden Liverpool kala itu—pada 1959, Shankly punya PR besar. Selain terpuruk di Divisi II, kondisi Liverpool sangat parah. Lapangan becek, tribun penonton reot, dan kamar ganti pemain amburadul. Reformasi total pun dilaksanakan Shankly. Shankly tak hanya berhasil menuntaskan problem internal. Dia juga sukses memberikan sederet pundi-pundi gelar, baik di kancah lokal atau Eropa, sekaligus memberikan dasar-dasar yang kuat bagi para penerus. Hasilnya ciamik. Dalam empat musim, "The Reds" dia angkat kembali promosi ke Divisi Utama. Tak tanggung-tanggung, begitu naik ke Divisi Utama musim 1963-64, tahta jawara langsung direbut. Setahun berikutnya, untuk pertama kalinya Liverpool merengkuh Piala FA. Level Eropa juga dikangkangi dengan merebut Piala UEFA 1973. Keberhasilan Bob Paisley pada era 1980-an, juga berkat jasanya. Kalimat yang terkenal darinya untuk para fans: 



"If you can't support us when we draw or lose, don't support us when we win" belajarlah menjadi suporter sejati! You Never Walk Alone! 



Ada saatnya, kita akan bergembira bersama pemain, pelatih dan seluruh Timnas dan membawa kejayaan sepakbola Indonesia kembali. 



Oh iya ada yang lupa, siapapun ketum federasi, managemen, pelatih dan pemainnya. Maka tetaplah dukung Timnas Indonesia berlaga. Karena kami juga dahulu tetap mendukung Timnas Indonesia, walau Nurdin Halid ketua PSSI-nya, walau tidak ada satupun pemain klub kesayangan kami yang dipanggil.

No comments:

Post a Comment