Tuesday 15 March 2011

Belajar Singkat dari Kegagalan Pasar dan Negara

Great depression tahun 1930 dan subprime mortgage Lehman Brothers tahun 2008 menjadi pelajaran bermakna bahwa: Pertama, pada tahun-tahun tersebut terjadi pengangguran yang besar, penciutan nilai aset lembaga keuangan bahkan keruntuhan lembaga keuangan termasuk bank-bank. Di Amerika Serikat, tahun 1930 rata-rata pengangguran mencapai 18,8% sedangkan di tahun 2008 penggangguran mencapai titik 6,7% terbesar sejak 5 tahun belakangan. Kedua, krisis ini dipengaruhi oleh pandangan teori ekonomi klasik khususnya J.B Say “Supply creates its own demand”, yang mengatakan bahwa setiap produksi akan selalu menemukan permintaannya. Di kedua tahun tersebut, juga terjadi peristiwa pembangunan perumahan secara besar-besaran, namun tidak diikuti oleh kemampuan agregat demand terhadap supply perumahan tersebut.

Ketiga, peristiwa great depression maupun subprime mortgage Lehman Brothes mengajarkan pentingnya berhati-hati dalam memandang fungsi kapital khususnya dilembaga keuangan yang seringkali terjadi kapitalisasi kapital (transaksi derivatif) yang tidak diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi di sektor riil. Hal ini sesuai apa yang dikatakan oleh Prof John Gray dari Oxford University (Karim, 2003) ‘most significantly, perhaps transactions on foreign exchange market have now reached the astonishing sum of around $1,2 trilion a day, over fifty time the world trade. Around 95% of these transaction are speculative in nature, many using complex new derivative’s financial instruments based on futures and options’.

Krisis subprime mortgage menambah daftar panjang catatan krisis ekonomi yang berawal dari sektor keuangan. Roy Davies dan Glyn Davies (2006) dalam bukunya “a history of money from ancient times to the present day” mengatakan bahwa sepanjang abad 20 telah terjadi lebih dari 20 krisis ekonomi yang kesemuanya adalah krisis keuangan. Di mulai sejak tahun 1907 dimana krisis ekonomi berawal dari krisis perbankan di New York, berlanjut di tahun 1930 great depression yang berbarengan dengan the great crash di pasar modal New York hingga krisis 1998 dan 2008. Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa terjadimarket failure.  

Di samping itu, keruntuhan sistem ekonomi Sosialis diawali oleh revolusi Bolshevic pada tahun 1917, lalu tahun 1985 Perestroika (reformasi ekonomi) dan Glasnots (reformasi sosial) telah menjadi starting point dari keterbukaan negara Uni Soviet dan negara komunis pada umumnya terhadap percaturan dunia internasional. Peristiwa Perestroika dan Glasnots yang dipelopori oleh Mikhail Gorbachev dilakukan karena memburuknya kinerja ekonomi Uni Soviet (Kuncoro, 2006). Memburuknya kinerja ekonomi Uni Soviet berawal sejak era Khrushchev dan berlanjut hingga tahun 1980-an. Laju pertumbuhan ekonomi menurun secara terus menerus sejak tahun 1960-an, demikian juga dengan pertumbuhan produktivitas. Dengan kata lain, sistem ekonomi terpusat atau komando tidak berhasil mempertahankan kondisi perekonomian Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur.

Umer Chapra (2000:99) mengatakan bahwa reformasi ekonomi yang terjadi di negara sosialis tidak dibarengi dengan demokrasi politik. Kediktatoran politik dan supresi terus saja berlanjut. Defisit anggaran, inflasi, pengangguran, dan utang luar negeri, kesenjangan ekonomi yang meningkat telah membawa sistem ekonomi sosialis dan negara penganutnya melepaskan sistem tersebut. Di tahun 1990-an, Uni Soviet dengan sistem ekonomi sosialisnya dinyatakan runtuh. Grup band Scorpion dalam lirik lagunya Wind of Changejuga turut menceritakan bahwa sistem sosialis telah runtuh.

Islampun sama, pernah mengalami kemunduran yang sangat jauh. Turki Usmani menjadi catatan terakhir sejarah dinasti Islam. Tercatat dua penyebab kemunduran, yakni buruknya pemahaman dan penerapan Islam. Kehidupan istana pada waktu itu bermegah-megahan dan istimewa serta memboroskan uang terjadi pula di kerajaan turki Usmani. dari beberapa keterangan lain, Turki Usmani tidak mendorong berkembangnya ilmu pengetahuan disamping itu gaya memerintah Pemerintah Ottoman bergaya diktator membuat masyarakat enggan melakukan kontrol, meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar, dan mengalihkan ibadah hanya sebatas ritual dan kepentingan pribadi. Singkat kisah Sultan Hamid II menyerahkan kekuasaannya kepada Mustafa Kemal Ataturk, seorang yang seringkali dianggap  bapak bangsa turki di buku buku literatur sejarah, padahal bukan. Maka lengkaplah Turki digelari julukan the sick man of europe. Mempelajari kemunduran Islam sepertinya sangat bisa diprediksi melalui delapan prinsip (kalimat hikamiyat) Ilmuan Muslim, Ibn Khaldun. 

No comments:

Post a Comment