Tuesday, 23 December 2014

Jangan Lupa Minum Air Putih

Kwitansi pembayaran obat-obatan yang tidak bisa direimburse (dokumentasi pribadi)

Banyak orang baru sadar pentingnya hidup sehat kalau sudah sakit, termasuk Saya. Foto di atas adalah kwitansi pembayaran obat-obatan untuk mengobati sakit saluran kencing yang saya derita belum lama ini (13/10/2014). Puncak penderitaan dari penyakit yang Saya derita adalah ketika (maaf) keluarnya nanah dari saluran kencing, rasanya cukup perih.

Penderitaan Saya bertambah ketika kwitansi sisa pembayaran Rp483 ribu nggak bisa direimburse oleh kantor karena ternyata plafon rawat jalan 1x gaji Saya ternyata sudah habis. Waktu itu yang bisa direimburse hanya sekitar Rp340 ribu yang terdiri dari biaya dokter, periksa kondisi kemih dan ginjal termasuk tes urine. Sisanya yang Rp483 ribu itu ya wasalam, harus diikhlaskan.

Kata Dokter Edward Usfie Harahap SpU, Dokter Spesialis Urologi RS Mitra Keluarga Depok, kondisi kesehatan Saya waktu itu masih cukup baik, semua masih berfungsi normal. Kondisi ginjal dan kantong kemih yang dikhawatirkan terdampak setelah ikut di USG ternyata masih baik. Hanya saja ada infeksi sedikit disaluran kencing yang disebabkan kemungkinan besar oleh bakteri.  

Dr. Edward sendiri kasih Saya resep untuk kemudian Saya konsumsi dengan teratur. Saya diberikan resep tablet Cravit kadar 500 Mg yang berfungsi sebagai antibiotik, Azitrhromychin 500 Mg yang juga berfungsi sebagai anti bakteria dan Urogetix 100 Mg yang berfungsi untuk mengurangi gejala sakit, perih atau rasa terbakar. Tak lupa Dr Edward berpesan dan berkata kepada Saya agar jangan lupa minum air putih!

Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati. Jangan sampai seperti Saya, konsumsi air putih itu baru kelihatan pentingnya kalau sudah sakit.  Selama ini, Saya cukup bandel rupanya. Jarang minum air putih, sukanya minum-minuman bersoda dan berasa. Nah, akhirnya Saya membuktikan sendiri kalau air putih itu sangat penting. Kenapa penting? Kata para ahli kesehatan, kondisi tubuh Kita terdiri mengandung air sebesar 70%. Kekurangan air putih bisa menyebabkan salah satunya penyakit seperti Saya kemarin. Bahkan jika kondisinya memburuk dan tidak cepat untuk diselamatkan bisa merusak ginjal dan kantung kemih Kita.

Secara umum menurut Dr Lusia mengutip buku Nutrition for Cyclists Clinics in Sport Med (1994) jika Kita kekurangan air tubuh 1% maka akan mulai menimbulkan rasa haus dan gangguan mood, kekurangan air tubuh 2-3% meningkatkan suhu tubuh, rasa haus dan gangguan stamina; kekurangan air tubuh 4% dapat menurunkan kemampuan fisik 25%, dan pingsan bila kadar air tubuh berkurang sampai 7%.

Fungsi air itu sendiri sangat penting dalam proses pencernaan, penyerapan, transportasi nutrisi, sirkulasi, mengeluarkan zat sisa metabolisme, produksi air ludah sekaligus mempertahankan suhu tubuh Kita sendiri. Itulah mengapa manusia dapat untuk lebih bertahan hidup jika tidak ada asupan makanan tetapi tidak akan lama bertahan tanpa air. Untuk itu minimal Kita butuh 2 liter air putih atau setara dengan 8 gelas setiap harinya.

Saya juga mau berbagi beberapa tips sederhana agar Kita lebih care tentang gaya hidup sehat khususnya yang terkait dengan minum air putih.  

Pertama, Periksa Urin Sendiri (PURI). Pernah lihat gambar seperti di bawah ini? Gambar di bawah adalah informasi PURI alias Periksa Urin Sendiri. PURI menginformasikan kadar hidrasi seseorang yang sudah dikembangkan oleh Profesor Armstrong seorang ahli kedokteran olahraga asal Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) sangat merekomendasikan penggunaan PURI.
Papan informasi PURI yang ada di toilet umum Stasiun Sudirman Jakarta (Dokumentasi Pribadi)


Dengan sosialisasi PURI untuk mengetahui kadar hidrasi melalui air seni diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ancaman dehidrasi dan pentingnya air bagi kesehatan. Kalau belum ada poster/stiker PURI ditempat kerja Kita maka segeralah minta kepada pihak kantor atau pengelola gedung untuk memasangnya.

Sama halnya ketika Kita sedang berada di toilet umum, usahakan segera beritahukan pengelola/penjaga toilet untuk memasang poster/stiker tentang PURI. Poster/stiker tentang PURI menjadi sangat penting sebagai himbauan/pengingat Kita tentang warna air seni Kita apakah Kita kekurangan cairan atau tidak.

Kedua, stok galon mini di meja kerja. Sedia air sebelum sakit. Ini menjadi gambaran yang cocok bagi siapapun yang belum sakit karena tubuhnya kekurangan air. Jika Kita orang kantoran, jangan merasa tidak membutuhkan minum meski seolah tubuh Kita tidak berkeringat karena sejuknya pendingin ruangan. Untuk memotivasi Kita agar minum air putih, maka sediakan gelas dan tempat air minum berbagai ukuran. Gelas dan tempat air minum nantinya seolah akan mengingatkan Kita untuk jangan lupa meminum air di dalamnya. Adanya tempat air minum juga memudahkan Kita agar tidak bolak balik terlalu sering ke dispenser untuk mengambil air.

Menyediakan minum dihadapan Kita bukan hanya untuk orang kantoran. Mahasiswa atau siswa pun kalau bisa bawa air minum ke sekolah. Ini bukan masalah image anak Mama atau bukan, ini adalah lifestyle hidup sehat yang benar. Meski tidak berkeringat, otak Kita yang bekerja karena memperhatikan guru/dosen yang sedang mengajar membuat tubuh membutuhkan cairan. Jika ada sekolah atau kampus yang masih melarang siswa dan mahasiswanya membawa air ke dalam ruangan, Saya kira perlu direvisi aturannya. Termasuk harus memasang poster/stiker PURI di toilet-toilet yang ada.

Ketiga, kurangi minum berkarbonasi. Dr Edward Usfie Harahap SpU waktu Saya sakit kemarin pernah bilang tidak ada minum-minuman manis atau berkarbonasi tapi perlu di atur komposisinya jangan sampai cairan yang masuk ke tubuh Kita kebanyakan air yang manis-manis apalagi berkarbonasi. Beliau sih berkata yang penting kurangi minum yang banyak mengandung gula, bersoda/berkarbonasi. Banyak-banyaklah minum air putih sehingga air putih yang akan mendominasi cairan yang masuk ke tubuh Kita. Sebab air putih masih jauh lebih sehat.

Keempat, jangan tahan kencing. Sesibuk apapun Kita, apakah dosen sedang menerangkan di depan, atau sedang berada di ruang rapat. Usahakan jangan tahan kencing. Segeralah untuk mengeluarkan air seni jika sudah terasa penuh dan sudah tak tertahan. Sebab Saya pribadi sudah merasakannya bagaimana kebanyakan menahan kencing jadi menderita anyang-anyangan sampai terinfeksi saluran kencingnya bahkan kantung kemih juga terasa tidak enak termasuk pinggang yang terasa pegal. Bahkan kalau semakin parah bisa menderita kesulitan buang air kecil (BAK) dan harus mengeluarkan biaya Rp15 juta untuk penangannya. Ternyata sehat itu murah, sakit yang mahal.

Air yang diminum juga harus dikeluarkan. Pada umunya jika kita menahan buang air berarti Kita dengan sengaja membiarkan limbah, kotoran, dan racun yang seharusnya keluar. Jika hal ini kita lakukan berkali kali akan berdapak buruk bagi tubuh kita kotoran atua libah racun yang hadak keluar juga mengandung virus-virus yang berbahaya bagi tubuh kita. Virus tersebut akan menyebabkan infeksi pada seluran kemih. Secara teori,  air kencing yang mengandung kuman dan bakteri harusnya keluar karena di tahan, jadi bisa naik ke saluran kemih bahkan lebih fatal lagi jika kuman tersebut naik sampai pada ginjal kita hal ini akan berakibatkan pada gangguan ginjal atau saluran kemih kita.

Kelima, jangan minum air sebelum tidur.  Ternyata ada sebaiknya jangan minum air sebelum tidur. Kalaupun minum sebaiknya 2 jam sebelum tidur malam. Saya membaca ini dibuku Tubuh Anda adalah Dokter yang Terbaik (Cet. 2013) karya Husen A. Bahry, Ph.D seorang pelopor dan pendiri tourist hospital, Rumah Sakit Holistik. Kebetulan buku ini dipinjamkan saudara Saya yang menjadi pasien di RS Holistik Purwakarta, sebuah rumah sakit yang berdiri di atas lahan ±30 hektar dengan konsep back to naturenya. Mungkin Anda sudah mengenalnya dan pernah kesana?

Ada yang menarik di buku itu,  di halaman 172 dijelaskan bahwa ternyata menurut Beliau jika Kita membiasakan minum sebelum tidur membuat istirahat ginjal Kita terganggu. Sebab banyak cairan yang masuk pada malam hari, itu akan memaksa ginjal Kita bekerja padahal seharusnya ia beristirahat dari rutinitas kerja yang melelahkan pada siang hari. Bukan hanya itu, istirahat tidur Kita pun akan terganggu dengan seringnya buang air kecil pada malam hari, padahal perbaikan  jaringan sel yang rusak dilakukan oleh tubuh umumnya terjadi pada saat malam hari.

Satu lagi yang tak kalah penting adalah melihat kualitas air minum Kita. Jangan sampai air yang Kita minum tidak sehat dan hiegienis. Sebab saat ini apalagi kota-kota besar seperti Jabodetabek dan Bandung, menurut survei yang dilakukan Unilever-Juli 2010 terhadap 300 air tanah di Jabodetabek & Bandung, 48 persen air tanah tersebut tercemar bakteri coliform. Bakteri coliform merupakan grup bakteri Gram negatif berbentuk batang dan beberapa galur dari bakteri tersebut, terutama Escherichia coil diketahui dapat mengakibatkan diare pada manusia juga hewan.

Nah, bisa kah Kita memastikan air yang Kita minum sehat, hieginis dan terhindar dari bakteri yang membahayakan tubuh Kita? Untuk Kita yang kesulitan meneliti air sumur Kita tercemar bakteri atau tidak sepertinya bisa melakukan tips sederhana dari Istri dan Ibu Saya. Air tanah yang dimasak harus dipastikan terlebih dahulu untuk Kita lihat dengan mata sendiri apakah ada yang terlihat aneh atau tidak dengan air yang hendak dimasak dari kualitas warna dan lainnya? Kita juga bisa mencium air yang akan dimasak apakah berbau atau tidak? Setelah itu seperti biasa, dimasak sampai mendidih untuk meminimalisir kandungan air putih yang berbahaya bagi tubuh Kita.
Pureit bekerja dengan teknologi canggih 4-tahap pemurnian air Teknologi Germkilla untuk menghasilkan air yang benar-benar aman terlindungi sepenuhnya dari bakteri dan virus (Dokumen Pureit)

Namun apabila Kita lagi males masak air apalagi bolak balik beli dan pasang galon, sekarang ada teknologi yang dikeluarkan oleh Unilever, Pureit (Pemurni Air Siap Minum). Pasti Anda juga sudah sering dengar kalimat “Sudah diuji ITB dan IPB!” Pureit sendiri saat ini sudah banyak emenuhi kriteria ketat internasional dari Environmental Protection Agency (EPA), Amerika Serikat, untuk menghilangkan bakteri dan virus berbahaya, sudah mendapatkan sertifikasi dari lembaga ilmu pengetahuan di Asia dan Eropa seperti: UGM, ITB, IPB untuk Kinerja Pureit, Sucofindo untuk kinerja Pureit, Scottish Parasite Diagnostic Laboratory, Glasgow, Inggris, Indian Public Health Association, London School of Hygiene and Tropical Medicine (University of London), Inggris.


Pureit adalah cara mudah, praktis dan dengan harga yang terjangkau untuk mendapatkan air minum yang terlindungi dari kuman berbahaya. Pureit bekerja dengan teknologi canggih 4-tahap pemurnian air “Teknologi Germkill” untuk menghasilkan air yang benar-benar aman terlindungi sepenuhnya dari bakteri dan virus.  Pureit juga sangat praktis digunakan. Tinggal tuangkan air tanah/PAM mentah yang biasa dimasak untuk minum ke dalam Pureit. 

No comments:

Post a Comment