Indonesia harus terus berbangga, alat
utama sistem pertahanan (alutsista) milik TNI AD yang dipamerkan di Monas
Jakarta 12-15 Desember 2014 dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika (hari
lahirnya angkatan darat) ke-69 juga memamerkan produk karya anak bangsa. Salah
satunya alutsista jenis Senjata Serbu (SS) buatan PT Pindad (Persero) yang
bahkan sudah diakui dunia.
Sumardiyanto, personel Kopassus
asal Sragen yang ditemui menjelaskan, “SS sudah mengantarkan TNI Kita untuk
menjadi langganan juara di Asean Armies Rifle Meet (AARM) dan Australian Army
Skills at Arms Meeting (AASAM).” Sumardiyanto menambahkan Asean Armies
Rifle Meet (AARM) adalah salah satu agenda tahunan tentara-tentara di Asia Tenggara
yang diselenggarakan dalam bentuk perlombaan seperti senapan, karaben, pistol putra, pistol putri
dan senapan otomatis. Sementara itu, Australian Army Skills at Arms Meeting
(AASAM) juga merupakan ajang perlombaan sejenis yang diselenggarakan oleh
tentara nasional Austalia. Pada tahun 2014 Indonesia kembali menjadi juara umum
dikedua ajang perlombaan tersebut.
Intai 4x4 TNI AD buatan PT Pindad (Persero) |
Dalam rilis resmi AARM ke 24 yang
diselenggarakan di Vietnam, Indonesia mendapatkan 19 emas 12 perak dan 10
perunggu. Indonesia berhasil merebut 9 trofi dari 15 trofi yang diperebutkan.
Indonesia juga mengalahkan Thailand yang harus puas berada di tempat kedua dengan
5 emas, 9 perak dan 4 perunggu. Namun yang lebih membanggakan, untuk nomor
senapan, kontingen Indonesia menggunakan senapan SS2-V1 dan SS2-V2 HB (Heavy
Barrel) buatan PT Pindad. Kontingen
Indonesia pada ajang tersebut juga menggunakan amunisi produksi PT Pindad
sepertu MU5-HPBT A1 dan MU5-HPBT A2 untuk kaliber 5.56mm, MU2-TJS untuk
kaliber 7.62mm, dan MU1-JHP A1 dan MU1-JHP untuk kaliber 9mm.
Sebelumnya, Indonesia juga
menjadi juara umum dalam lomba menembak AASAM 2014 yang digelar 5 hingga 16 Mei
2014 lalu di Puckapunyal Australia dan diikuti 16 negara di seluruh dunia
termasuk Amerika Serikat dan Inggris. Bahkan SS-2 PT Pindad yang digunakan
lebih baik ketimbang AK-47 dan M-16 yang sudah lebih familiar dan digunakan
oleh kontingen Negara lain.
Dikonfirmasi terpisah, Awang
anggota Yonif 323 Raider mengungkapkan bahwa SS milik PT Pindad sudah menjadi
senjata standar yang harus dimiliki dan digunakan oleh TNI AD. Selain jenis
senapan serbu dan amunisi, pada pameran juga dipamerkan produksi PT Pindad
lainnya seperti Kendaraan Tempur PJD, APC, Panser Anoa, Komodo dan Intai 4x4.
Panser Anoa 2 TNI AD buatan PT Pindad (Dokumen Pribadi) |
PT Pindad sendiri dalam
keterangan resminya sudah digunakan oleh tentara Negara-negara lainnya. Seperti
Senapan serbu SS-2 yang memiliki standar internasional Mil STD dan ISO 9000-2008
yang disertifikasi oleh LRQA digunakan oleh Zimbabwe, Mozambik, dan Nigeria. Panser
Anoa yang juga digunakan oleh Oman dan Malaysia. Sementara untuk amunisi buatan
PT Pindad sendiri yang telah memiliki sertifikat ISO 9001 dari SGS
Yearsly-International Certification Services Ltd, Inggris bahkan sudah menembus
pasar angkatan bersenjata Singapura hingga Amerika Serikat
Tidak hanya produksi PT Pindad,
produksi perusahaan dalam negeri lainnya juga ikut dipamerkan oleh TNI AD
seperti Indonesian Light Strike Vehicle (ILSV-GTA) buatan PT Jala Berikat
Nusantara Perkasa, P2 Comanndo buatan PT Sentra Surya Ekajaya dan drone latih
yang dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia. []
Light Strike Vehicle (ILSV-GTA) buatan PT Jala Berikat Nusantara Perkasa (Dokumen Pribadi) |
No comments:
Post a Comment